Pertumbuhan lembaga koperasi di
Indonesia ini semakin meningkat seperti yang disebutkan oleh Menteri Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) SyariefHasan. Menurut keterangan beliau
pada tahun 2012 lalu, setiap tahunnya pertumbuhan koperasi meningkat mencapai
7-8 persen. Namun beberapa diantaranya tidak aktif atau istirahat ada sekitar
26-27 persen.
Sekertarisn Kementrian Negara KUKM
Agus Muharram menyatakan jumlah koperasi yang
terbanyak di Jawa Timur (29.150 unit), Jawa Tengah (26.604 unit), Jawa Barat
(23.848 unit). Berikutnya Sumatera Utara (10.879 unit), Sulawesi Selatan (8.044
unit), DKI Jakarta (7.663 unit), Nanggore Aceh Darussalam (7.079 unit), Banten
(6.056 unit), Sulawesi Utara (5.766 unit), dan Kalimantan Timur (5.338 unit).
Berdasarkan jenisnya,
jumlah koperasi konsumen yang terbesar (75,68 persen). Berikutnya, koperasi
produsen (17,98 persen), simpan pinjam (4,53 persen), pemasaran (1,24 persen),
dan jasa (0,56 persen).
Menurut Syarif, status koperasi bertaraf internasional baru berhak
disematkan saat ada pengakuan dari International Cooperative Alliance (ICA).
"Tahun ini ICA akan mengeluarkan daftar 300 koperasi terbaik. Dan
Indonesia punya lima koperasi kelas internasional. Mereka adalah Koperasi Simpan Pinjam JASA (Kospin JASA) di Pekalongan (Jawa
Tengah) beraset total Rp 2,5 triliun, Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) di
Gresik (Jawa Timur) beraset total Rp 529,997 miliar, Induk Koperasi Simpan
Pinjam (IKSP) di Jakarta beraset total Rp 33,76 miliar, Koperasi Simpan Pinjam
Obor Mas di Sikka (Nusa Tenggara Timur) beraset total Rp 200,828 miliar, dan
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) di Bandung (Jawa Barat) beraset
total Rp 233,775 miliar.
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mencanangkan tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Dunia atau
2012 International Year of Cooperatives (IYC). Melalui resolusinya nomor
64/136/2012, PBB mengakui peran koperasi, khususnya koperasi di Indonesia,
sebagai organisasi usaha yang terbukti, di samping bertahan di tengah krisis
ekonomi global, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan,
menurunkan kemiskinan, dan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar