Jumat, 04 Mei 2012
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
APBN adalah sebuah rencana anggaran yang disusun untuk jangka pendek. Oleh karena itu, APBN dibuat setiap tahun supaya pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal yang seperti ini perlu diperhatikan karena tabungan pemerintah yang berasal dari selisih penerimaan dan pengeluaran dalam negeri belum sepenuhnya memenuhi untuk pembangunan Indonesia.
Dalam menyusun APBN tentunya mempunyai cara proses penyusunannya. Berikut ini asumsi-asumsi dalam penyusunan APBN:
- Kondisi ekonomi makro seperti Produk Domestik Bruto (PDB) menurut harga yang berlaku.
- Pertumbuhan ekonomi.
- Inflasi.
- Nilai tukar rupiah.
- Rata-rata suku bunga SBI 3 bulan.
- Harga minyak internasional.
- Serta produksi minyak dalam negeri.
Di dalam APBN tentu adanya sumber perkiraan-perkiraan penerimaan dan pengeluaran negara. Secara keseluruhan sumber perkiraan penerimaan negara bersumber dari:
1. Penerimaan dalam negeri
Penerimaan dalam negeri ini berupa pajak. Pajak ini terdiri dari berbagai macam penerimaan yaitu:
· Pajak penghasilan.
· Pajak pertambahan nilai.
· Pajak bumi dan bangunan.
· Dan pajak-pajak lainnya.
2. Penerimaan luar negeri
Penerimaan ini berasal dari investasi atau modal proyek pinjaman keluar negeri termasuk ekspor barang-barang ke luar negeri.
Apabila ada penerimaan tentu pasti ada pengeluaran. Berikut ini pengeluaran negara secara rutin:
1. Pengeluaran untuk beanja pegawai.
2. Pengeluaran untuk belanja barang.
3. Pengeluaran untuk daerah otonom.
4. Dan lainnya.
Kamis, 03 Mei 2012
Investasi dan Penanaman Modal
Investasi dan Penanaman Modal
Investasi
Factor-faktor yang mempengaruhi tingkat investigasi dalam
perekonomian suatu negar yaitu:
Peratama, prospek ekonomi di masa mendatang. Ktidakpastian
kondisi ekonomi di Indonesia yang akan datang, menjadikan kegiatan untuk
mendapatkan dana investasi menjadi sulit. Seorang investor tentu menghendaki
resiko yang sekecil mngkin dengan tingkat kuntungan yang baik dari dana yang di
investasikan
Kedua, keuntungan yang di capai prusahaan. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh, maka semakin terbuka pula kesempatan untuk
menginvestasikan keuntungan tersebut.
Ketiga, perubahan dan perkembangan teknologi. Semakin
cepat perubahan teknologi, maka akan semakin memacu setiap perilaku usaha untuk
menginvestasikan dananya untuk mengikuti perkembanagn dan kemajuan teknologi.
Keempat, perubahan
perkembangan negara. Jika suatu negara mampu menjamin adanya kestabilan dalam
bidang ekonomi politik, social, dan budaya serta petahanan maka hal tersebut
akan mendorong terjadinya iklim investasi yang aman bagi investor.
Kelima,tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang tinggi akan
menyebabkan dana kredit yang diperoleh dari investasikan menjadi mahal.
Penanaman modal dalam
negeri (PMDN)
Jika pada pelita I dan II, industry kecilmasih mendominasi,
maka pada pelita-pelita selanjutnya investasi dari penanaman modal ini mulai
diarahkan pada usaha untuk :
1.
Memperkokoh struktur industry dalam negeri secara
global,dengan diprioritaskannya induastri yang mampu mengolah bahan baku, modal
serta penunjangnya.
2.
Prioritas juga ditujukan kepada industry agar
mampu menciptakan mesin-mesin produksi sendiri.
3.
Diarahkanya
pada proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
4.
Dapat menyebar keluar pulau jawa, artinya
menyebar keseluruh Indonesia.
Penanaman modal asing
(PMA)
Secara garisbesar proses kemajuan ekonomi suatu negara akan
semakin lancer jika tingkat tabungan masyarakat mampu menyeimbangkan kebutuhan
investasi yang akan dilakukan jika yang terjadi adlah tabungan masyarakat lebih
sedikit, maka diperlukan peran sector swata luar negeri/asing untukmenutup
celah atau kekurangan tersebut.
Masalah Pokok Perekonomian di Indonesia
Masalah Pokok
Peerekonomian di Indonesia
Pengangguran
Pengangguran akan member I dampak
yang buruk bagi kegiatan perekonomian di
Indonesia atau di negara lain sekali pun. Pengangguran juga akan menyebabkan
beban bagi suatu negara, angkatan kerja yang semakin produktif menjadi semakin
berat. Selain itu pengangguran juga menimbulkan masalah social seperti
tingginya tingkat kriminalitas.
Jenis-jenis pengangguran yang dapat disebutkan adalah
sebagai berikut :
Pengangguran friksionil, yakni pengangguran yang terjadi karena
menunggu pekerjaan yg lebih baik yang lebih menjanjikan masa depannya.
Pengangguran structural, adalah pengangguran yang terjadi karena
pengurangan tenaga kerja dari perusahaan yang sedang mengalami penurunan atau
kemunduran usaha.
pengangguran teknologi, adalah
pengangguran yang terjadi karena kemajuan tekhnologi yang mengakibatkan tenaga
kerja manusia di gantikan dengan teknolohi.
Pengangguran siklikal,adalah pengangguran yang terjadi
karena pengurangan tenaga kerja
dikarenakan kemunduran atau resesi ekonomi. Pengangguran jenis ini mirip dengan
pengangguran structural namun pengurangannya lebih meluas.
pengangguran musiman, adalah pengangguran yang terjadinya karena
dipengaruhi oleh musim. Pengangguran ini biasanya terjadi pada sector pertanian
misalnya, pada musim panen orang yang berpemukiman dekat sawah akan datang
untuk mengais rezeki namun ketika musim panen berhenti maka orang-orang
tersebut akan menganggur.
Pengangguran tidak kentara, pengangguran yang secara fisik
tidak terlihat, namun secara ekonomi dapat di lihat bahwa seseorang tersebut
menganggur. Contohnya, suatau unit yang memperkerjakan 15 tenaga kerja mampu
menghasilkan 20 ton minyak kelapa. Suatu ketika seorang manajer mengurangi
tenaga kerjanya dalam unit ini menjadi 10 orang saja. Tapi ternyata unit
produksi itu tidak dapat menghasilkan 20ton minyak. Jadi walaupun terlihat 15
orang yang bekerja namun sesungguhnya ada 5 orang yang menganggur , ini di
buktikan dengan hasil yang mengalami penurunan karena adanya pengurangan tenaga
kerja.
Setengah menganggur, adalah mereka yang bekerja di bawha
rata-rata jam kerja normal (7jam-8jam perhari).
Beberapa rasio yang berkaitan
dengan pengangguran yang tadi disebutkan antara lain :
·
Dependency ratio, menggambarkan seberapa besar
beban ekonomi yang di tanggung rakyat penduduk Indonesia usia kerja terhadap
penduduk yang berada di luar usia kerja.
·
Tingkat partisipasi angkatan kerja, adalah rasio
yang mengukur berapa besar penduduk yag berada dalam usia kerja yang
sesungguhnya berada di angkatan kerja.
Inflasi
Inflasi karena naiknya permintaan, adalah inflasi yang terjadi
karena adanya gejala permintaan secar umum, sehingga sesuai dengan hukum
permintaan.
Infalsi yang terjadi karena naiknya biaya produksi, terjadi
karena adanya kecendrungan naiknya harga lebih diakibatkan karena naiknya biaya
produksi, seperti naiknya gaji para buruh.
Inflasi yang berasal dari dalam negeri, inflasi yang gerjadi
dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam negeri, seperti misalnya
peredaran uang dalam negeri yang terlalu banyak.
Inflasi yang berasal dari luar negeri,terjadi di negara lain
sering kali merembet ke negara Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)